Disdik Aceh Gelar Pelatihan Teaching Factory Berbasis MTU untuk Siswa SMK, Libatkan 240 Peserta di 6 Titik

BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Aceh melalui Bidang Pembinaan SMK kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tahun ini, Disdik Aceh menggelar Program Pelatihan Teaching Factory (TEFA) berbasis Mobile Training Unit (MTU) yang dilaksanakan secara non-institusional di enam titik lokasi.

Program ini resmi dimulai pada Selasa, 14 Oktober 2025, dengan melibatkan 240 siswa dari berbagai SMK di Provinsi Aceh. Pelatihan TEFA dirancang sebagai bentuk penguatan kompetensi teknis dan karakter kerja siswa, serta menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (link and match).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.S.P., saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi produktif, berdaya saing, dan siap menciptakan lapangan kerja.

“Kami ingin siswa SMK Aceh tidak hanya menguasai teori, tapi juga memiliki pengalaman nyata yang relevan dengan kebutuhan industri. Kita tidak hanya mencetak pencari kerja, tapi juga pencipta lapangan kerja,” ujar Murthalamuddin.

Ia menambahkan, Teaching Factory menjadi model pelatihan yang sangat relevan karena menggabungkan penguatan keterampilan teknis dengan pembentukan karakter kerja profesional.

“Kami rancang pelatihan ini dengan pendekatan link and match antara pendidikan vokasi dan dunia kerja. Harapannya, lulusan SMK tidak hanya terampil, tetapi juga mandiri dan memiliki jiwa wirausaha,” tambahnya.

Murthalamuddin juga menyampaikan apresiasi kepada para kepala sekolah dan guru yang telah mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini.

“Mari kita dorong bersama agar Aceh menjadi pusat pendidikan vokasi unggulan di Indonesia,” tutupnya.

Dua Angkatan di Enam Lokasi

Pelatihan TEFA berbasis MTU ini digelar dalam dua angkatan. Angkatan pertama dilaksanakan pada 15–27 Oktober 2025 di tiga lokasi, SMKN 2 Karang Baru, Aceh Tamiang (MTU 1), SMKN 5 Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe (MTU 2), SMKN 1 Muara Batu, Aceh Utara (MTU 3).

Sedangkan angkatan kedua digelar pada 31 Oktober–12 November 2025 di, SMKN 1 Bireuen, Kabupaten Bireuen (MTU 1), SMKN 3 Sigli, Kabupaten Pidie (MTU 2), SMKN 2 Meulaboh, Aceh Barat (MTU 3).

Setiap MTU difokuskan pada jurusan keahlian tertentu, antara lain, MTU 1: Brikclaying, Joinery, Cabinet Making, Plumbing MTU 2 Instalasi Listrik, Elektronika Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Multimedia, MTU 3 Teknik Kendaraan Ringan, Bisnis Sepeda Motor, Permesinan Kapal (Outboard), dan Pengelasan.

Selama pelatihan, siswa tidak hanya dibekali keterampilan teknis sesuai jurusan, tetapi juga materi kewirausahaan dan soft skill untuk membangun karakter kerja, meningkatkan motivasi, serta kesiapan menghadapi dunia kerja atau berwirausaha.

Inovasi Melalui MTU

Program MTU menjadi solusi pelatihan keliling yang memungkinkan siswa mendapatkan akses praktik langsung tanpa harus terkonsentrasi di satu lokasi. Fasilitas pelatihan dibawa langsung ke sekolah-sekolah, menjawab keterbatasan sarana dan kapasitas pelatihan di sejumlah daerah.

Dengan hadirnya program ini, Dinas Pendidikan Aceh menegaskan langkah strategisnya dalam mencetak lulusan SMK yang kompeten, siap kerja, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi daerah. (ADV)